Kampus dan Sekolah Cerdas Digital sebagai upaya literasi digital di sektor pendidikan Yogyakarta

Transformasi digital berkembang sangat pesat saat ini, hal ini dilihat dari ketergantungan masyarakat dengan segala hal yang bersifat digital, mulai dari sektor ekonomi, komunikasi bahkan pendidikan. Transformasi ini tentu tentunya akan membawa dampak negatif maupun positif, berhubung dengan hal ini, seseorang yang menggunakan perangkat digital maupun layanan digital harus cerdik, cakap, dan bijak dalam dunia digital, hal ini disebut juga dengan literasi digital

Literasi digital merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan. Khususnya lagi dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, maupun patuh hukum. Tujuannya dalam rangka membina komunikasi dan interaksi kehidupan sehari-hari. Adapun kerangka literasi digital meliputi keamanan digital, etika digital, budaya digital, dan keterampilan digital.

Dalam pendidikan atau lingkungan akademis, Literasi digital merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap civitas akademika. Penerapan kebijakan tersebut harus didorong sebagai respons atas masuknya kehidupan pada era revolusi industri 4.0 (computer/internet of things). 

Data sebuah lembaga survei menyebutkan jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2021 mencapai 204,7 juta. Setiap tahun terjadi peningkatan jumlah pengguna. Ini harus diberangi dengan literasi digital supaya masyarakat dapat menggunakan internet untuk hal-hal yang produktif. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika , Semuel Abrijani Pangerapan mengungkapkan hal itu ketika membuka seminar dan workshop Kampus dan Sekolah Cerdas Digital secara virtual di Amphitarium utama Universitas Ahmad Dahlan

pembukaan seminar dan workshop litersi digital kampus dan sekolah cerdig oleh, Semuel Abrijani Pangerapan
pembukaan seminar dan workshop litersi digital kampus dan sekolah cerdig oleh, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika KOMINFO Semuel Abrijani Pangerapan

Pada hari Rabu, 16 November 2022 lalu dilaksanakan kegiatan Seminar dan Workshop literasi digital bertajuk Sekolah dan kampus Cerdig (cerdas digital) di Amphitarium Kampus 4 Universitas Ahmad Dalan, Yogyakarta, Serangkaian kegiatan dilaksanakan dari awal hingga akhir berjalan lancar dari pukul 08.00-16.00 WIB.

Seminar dan workshop ini merupakan kerjasama antara Jawara internet sehat DIY dengan Universitas Ahmad dahlan dan Indoceiss (INDONESIA Computer, Electronics and Instrumentation Support Society). terdapat 10 universitas di DIY yang menjadi kolaborator juga pada event ini, yaitu: Univ BSI, UTY, UTDI, IST, AKPRIND, UNJAYA, USD, Univ Janabadra, UAD, STMIK El Rahma, dan UPN Veteran, masing-masing  universitas mengirimkan perwakilan mereka baik dari dosen dan mahasiswa nya mengikuti seminar dan workshop ini. 

Event literasi digital ini diselenggarakan secara hybrid, di Amphitarium utama UAD dan daring melalui live Youtube di channel youtube UAD dan High tech teacher Indonesia,  jumlah peserta keseluruhan  473 orang, 258 orang mengikuti secara langsung di amphitarium UAD, 228 mengikuti secara daring di youtube. walaupun  yang mendaftaruntuk ikut secara daring 228 orang, namun dari jumlah tontonan masing2 channel youtube lebih dari dari 2000 orang yang menonton/views.

Peserta seminar dan workshop literasi digital menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum acara dimulai

Dr Gatot Sugiharto, SH, MH, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD menjadi keynote speeach sekaligus membuka kegiatan ini. Gatot juga mengingatkan agar pengguna internet memperhatikan keamanan akun digital agar tidak diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Gatot bercerita jika  “Email, media sosial Facebooknya pernah dibobol oleh mahasiswa UAD sendiri. Mahasiswa ini bisa masuk ke semua akun. Tetapi pembobol itu bisa dideteksi Biro Sistem Informasi (BSI) UAD, sejak saat itu mahasiswa tersebut diajak dan dilibatkan untuk menjaga keaamanan sistem informasi yang ada di UAD, baik website, data center, dan sosmed.

Kegiatan awal dimulai dengan seminar, serangkaian materi yang disampaikan yaitu terkait literasi digital, mulai dari etika digital, dan bagaimana menggunakan dan mengelola literasi digital. Teknologi merupakan suatu alat dalam membantu pemecahan masalah. Memasuki era VUCA, seseorang  harus mampu mengubah mindset khususnya bidang pendidikan harus melek teknologi agar mampu mengubah new result. Seseorang harus melihat prinsip netizen cerdas yang didalamnya mencakup “True, Helpful, Illegal, Necessary, dan Kind”. Prinsip ini perlu diperhatikan, karena seseorang merupakan pengguna sekali penyebar informasi, jadi perlu melakukan filter terlebih dahulu atas semua informasi yang diperoleh. Materi dan pembahasan ini oleh Lovandri Dwanda Putra, M.PD., selaku Jawara Internet Sehat di yogyakarta.

Lovandri Dwanda Putra memaparkan materi dengan tema Etika Menjadi Digital Citizen

selanjutnya materi seminar disampikan oleh Choirul Fajri, SIKom, MA, Kepala Biro Kemahasiswaan & Alumni UAD mengangkat tema Keterampilan Digital bagi Generasi muda Unggul Indonesia. Kemudian Prita Haryani, SPd, MEng, Dosen Informatika IST Akprind Yogyakarta dengan tema Digital Citizen Berlandaskan Kebudayaan.

Choirul Fajri, SIKom, MA, mengangkat tema Keterampilan Digital bagi Generasi muda Unggul Indonesia

Kemudian paparan dan praktek tentang Perlindungan Data Pribadi dan Privasi Digital. bersama Dedy Hariyadi, ST, MKom, Dosen Teknologi Informasi UNJAYA Sesi terakhir, Keseluruhan kegiatan berjalan lancar, hal ini dibuktikan seluruh mahasiswa dan dosen yang hadir dalam ruangan aktif bertanya dan menyampaikan pendapatnya.

Setelah kegiatan seminar selesai, langsung dilanjutkan dengan workshop. sesi workshop ini peserta diajak untuk melakukan Praktek Keterampilan Digital bersama Lovandri Dwanda Putra tentang Penggunaan Canva dalam pendidikan mulai dari membuat bahan ajar, poster, dan persentasi.

Materi yang disampaikan dalam workshop ini adalah Mengenal Jenis-Jenis akun Canva, Hal Basic Dalam Design, dan Prinsip Design. Unsur utama dalam desain ada lima, diantaranya Informasi, Tipografi, Ilustrasi, Warna, dan Spasi/ruang. Lovandri Dwanda Putra, M.Pd., selaku pemateri dalam workshop menyampaikan tips yang bisa digunakan dalam membuat konten seperti hirarki yang digunakan harus sesuai, elemen yang memberikan informasi, font yang tepat, kalimat efektif dan efisien, dan desain ruang disesuaikan. Selain itu juga prinsip desain perlu diperhatikan, adanya prinsip desain yang sesuai dengan proporsi yang tepat memberikan kesan positif terhadap suatu konten dan nilai estetika juga akan terlihat menarik. 

 

Leave a Comment