Persaingan antara platform streaming seperti Twitch, Mixer, YouTube Gaming, dan Facebook Gaming juga menjadi indikasi lain dari meningkatnya minat terhadap konten game. Dengan memanfaatkan game dalam pembelajaran, harapannya adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa serta menarik minat belajar melalui pengalaman pembelajaran yang menyenangkan. Studi kasus yang menarik adalah game edukasi bernama Hinterweltlern, yang menawarkan pengalaman belajar berbasis cerita dengan genre RPG (Role Playing Game). Melalui game ini, siswa diajak untuk mengeksplorasi dungeon dan mengakses materi pembelajaran dengan menyelesaikan misi, mengalahkan musuh, serta menjawab pertanyaan tentang materi untuk naik ke level berikutnya. Dengan demikian, artikel ini akan menjelajahi bagaimana penerapan game edukasi dapat menjadi solusi inovatif dalam membentuk minat belajar yang lebih positif di kalangan siswa.
Dalam proses pengembangan produk game digital, dibutuhkan aplikasi pembangun yang sesuai dengan kebutuhan dan memiliki performa yang handal. Dalam konteks penelitian ini, dipilihlah Unity sebagai software yang ideal. Unity merupakan salah satu aplikasi pembangun game pertama yang memenuhi kriteria tersebut, dengan menyediakan beragam fitur tinggi serta kemampuan authoring untuk berbagai platform yang berbeda. Menurut Finnegan (2013), Unity adalah aplikasi pembangun game 3D yang juga memungkinkan pembuatan game dengan gaya 2D. Unity 3D, sebagai salah satu software engine, mampu mengolah berbagai jenis data seperti objek tiga dimensi, suara, tekstur, dan lainnya. Keunggulan utama Unity 3D adalah kemampuannya dalam menghasilkan grafik dua dimensi maupun tiga dimensi, meskipun lebih fokus pada grafik tiga dimensi. Penggunaan Unity terdiversifikasi, mencakup pengembangan berbagai jenis perangkat lunak interaktif berbasis 3D atau 2D, seperti simulasi training medis, visualisasi arsitektur, aplikasi mobile, desktop, web, konsol, dan platform lainnya. Di dalam Unity, terdapat beberapa area kerja yang penting, antara lain toolbar, scene, hierarchy, dan inspector, masing-masing memiliki peran dan fungsi yang khusus dalam proses pembangunan game.
Sumber :
Beck, J.C., Wade, M. (2007). Gamer Juga Bisa Sukses. Jakarta: PT Grasindo.
Blackman, S. (2011). Beginning 3D Game Development with Unity: All-in-one, multiplatform game development. New York: Apress.
Finnegan, T. (2013). Unity Android Game Development by Example Beginner’s Guide. Birmingham UK: Packt.