Potensi teknologi metaverse seperti VR (virtual reality), AR (augmented reality), dan gabungannya (mixed) terbukti transformatif untuk pendidikan dengan cara yang menarik. Kebanyakan dari kita lebih banyak belajar secara sosial – belajar dari pengalaman sendiri dan orang lain. Intinya, hal ini mengenai interaksi dan diskusi, serta tentang menyerap fakta. Itulah sebabnya perasaan unik dari kehadiran dan pengalaman yang diciptakan oleh teknologi ini bisa sangat berdampak pada pendidikan. Mereka juga membuat hal-hal yang tidak mungkin dilakukan di dunia fisik menjadi mungkin. Daripada memberi tahu siswa seperti apa dinosaurus itu, mereka bisa berjalan di antara dinosaurus. Laboratorium sains virtual dapat dibangun dan diisi dengan peralatan yang tidak mampu dibeli oleh sebagian besar sekolah. Siswa dapat melakukan kunjungan lapangan ke tempat menarik seperti museum tanpa perlu mempermasalahkan jaraknya.
Bahkan, sudah semakin banyak perguruan tinggi dan institusi yang memasukkannya ke dalam kurikulum mereka di luar sana. Seperti New Mexico State University yang melakukan pengajaran peradilan pidana dengan melibatkan mahasiswa ke dalam TKP virtual untuk mempelajari cara terbaik untuk menyelidiki. Lalu ada juga Universitas Stanford yang menggunakan realitas virtual untuk mengajarkan soft skill kepada mahasiswa Sekolah Bisnisnya, seperti cara melakukan percakapan yang sulit atau cara melakukan wawancara dengan baik. Terakhir seperti Universitas Glasgow yang mengajarkan ilmu kehidupan dengan menempatkan mahasiswanya di dalam usus virtual, untuk melihat bagaimana tubuh melawan bakteri.
Bahkan ada basis penelitian yang berkembang yang menunjukkan bahwa pembelajaran dalam VR dapat meningkatkan kinerja siswa, serta tingkat keterlibatan, kehadiran, dan kepuasan mereka. Pada tahun 2022, Morehouse College melaporkan bahwa siswa yang belajar di VR memiliki nilai ujian akhir rata-rata 85, dibandingkan 78 secara langsung. Sebuah survei yang dilakukan oleh XR Association menemukan bahwa 77% pendidik percaya bahwa teknologi ini memicu rasa ingin tahu dan meningkatkan keterlibatan di kelas.