Augmented Reality (AR) membawa angin segar dalam dunia pendidikan, termasuk dalam pembelajaran botani. Teknologi ini memungkinkan penggabungan objek virtual dengan dunia nyata, sehingga menghadirkan pengalaman belajar yang lebih imersif dan interaktif. Penggunaan Augmented Reality (AR) dalam pembelajaran botani memberikan sejumlah manfaat yang signifikan bagi para siswa. Pertama, AR menyajikan visualisasi 3D yang realistis dari struktur tumbuhan, seperti akar, batang, daun, bunga, dan buah. Dengan memungkinkan siswa untuk melihat tumbuhan dalam dimensi yang lebih nyata, AR membantu mereka memahami anatomi tumbuhan dengan lebih mendalam daripada menggunakan gambar 2D atau model fisik. Selain itu, interaksi yang diperbolehkan oleh AR, seperti memutar, memperbesar, dan membedah model tumbuhan, membuat proses pembelajaran lebih menarik dan berkesan bagi siswa. Selanjutnya, AR juga memungkinkan simulasi berbagai proses dalam tumbuhan, seperti fotosintesis dan penyerapan air, serta dapat diterapkan dalam bentuk gamifikasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Keuntungan lainnya adalah kemudahan akses informasi yang diberikan oleh AR, di mana siswa dapat mengakses informasi digital, seperti teks, audio, dan video, dengan hanya melakukan pemindaian pada gambar atau objek tumbuhan di sekitar mereka. Terakhir, AR memungkinkan siswa untuk belajar botani di mana saja, tidak terbatas pada lingkungan kelas, sehingga mereka dapat mengamati tumbuhan di alam bebas dan mempelajari informasi secara langsung, meningkatkan pengalaman pembelajaran mereka secara keseluruhan. Dengan demikian, penggunaan AR dalam pembelajaran botani membawa beragam manfaat yang berpotensi meningkatkan pemahaman dan minat siswa terhadap subjek tersebut.
Penerapan Augmented Reality (AR) dalam pembelajaran botani menghadirkan beragam contoh yang menggugah minat siswa. Salah satunya adalah aplikasi AR yang memfasilitasi pembelajaran anatomi tumbuhan. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk menjelajahi struktur tumbuhan dalam dimensi 3D dan berinteraksi langsung dengan komponen-komponennya, menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik dan nyata. Selain itu, permainan AR yang dirancang untuk mempelajari proses fotosintesis memberikan kesempatan bagi siswa untuk secara aktif mensimulasikan proses tersebut dan memahami mekanisme di baliknya. Buku teks interaktif dengan fitur AR juga menjadi alat yang efektif dalam pembelajaran botani, karena siswa dapat mengakses model 3D tumbuhan dan informasi terkait dengan cukup memindai gambar pada halaman buku. Selanjutnya, tur virtual taman botani merupakan contoh lain dari penerapan AR dalam pembelajaran botani yang memungkinkan siswa untuk menjelajahi berbagai jenis tumbuhan secara virtual, menambah dimensi pengalaman pembelajaran mereka. Meskipun penggunaan AR dalam pembelajaran botani masih dalam tahap perkembangan, potensinya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sangat besar. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi AR, diharapkan bahwa penggunaan AR dalam konteks pembelajaran akan semakin populer dan merambah ke berbagai bidang pendidikan di masa depan.
Sumber
Triyono, A. (2021). Aplikasi Pembelajaran Biologi Tentang Tanaman Berbasis Augmented Reality Untuk Kelas XI. Jurnal Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak, 2(1), 39-53.
Wardani, K. N. Y. (2021). Penerapan Augmented Reality sebagai Media Pembelajaran Tumbuhan Bunga Langka di Lindungi. Jurnal Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak, 2(4), 473-490.
Hidayat, H., Andriyanto, S., & Rindri, Y. A. (2024). Penerapan Augmented Reality pada Game Edukasi Tumbuhan Lumut untuk Siswa SMP Negeri 2 Parittiga. Jurnal Teknologi dan Informasi, 14(1), 74-87.