Proses penjaminan mutu merupakan tahap penting untuk menjaga kredibilitas perguruan tinggi. Salah satu cara untuk melakukan proses ini adalah dengan Audit Mutu Internal (AMI) secara berkala. Pelaksanaan AMI di perguruan tinggi memiliki peran penting untuk memastikan apakah pelaksanaan SPMI sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Aturan terbaru Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 pasal 68 ayat 2 menjelaskan bahwa proses evaluasi pemenuhan standar pendidikan tinggi dilakukan secara berkala melalui pemantauan evaluasi diri, AMI, asesmen, dan cara lainnya yang disesuaikan dengan perguruan tinggi.
Manfaat AMI di Perguruan Tinggi
Penggunaan AMI yang optimal di perguruan tinggi dapat memberikan banyak manfaat dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), seperti:
- Mengidentifikasi Permalahan: AMI membantu menguak permasalahan yang ada dalam pelaksanaan SPMI, baik yang sudah terjadi maupun yang sedang berlangsung.
- Memastikan Dokumentasi Sesuai Standar: AMI menjamin bahwa pelaksanaan SPMI telah terdokumentasi sesuai dengan persyaratan standar yang diacu.
- Menjaga Kesenjangan Sistem: AMI memastikan keselarasan antara aktivitas yang dilaksanakan dengan sistem yang terdokumentasi.
- Menjamin Konsistensi Penerapan: AMI menjamin konsistensi penerapan SPMI di seluruh bagian perguruan tinggi.
- Meningkatkan dan Mengembangkan Sistem: Melalui AMI, perguruan tinggi dapat mengidentifikasi celah untuk perbaikan dan pengembangan sistem SPMI secara berkelanjutan.
Apa yang Harus Dilakukan Perguruan Tinggi?
AMI merupakan komponen penting dalam SPMI untuk memastikan mutu pendidikan tinggi berjalan dengan baik. Perguruan tinggi dapat mengoptimalkan penggunaan AMI dengan langkah-langkah berikut:
1. Memahami Peran dan Tujuan AMI
- Pahami peran AMI dalam evaluasi dan peningkatan mutu pendidikan tinggi.
- Jelaskan tujuan AMMI secara jelas kepada seluruh pemangku kepentingan di perguruan tinggi.
2. Menyusun Perencanaan dan Jadwal AMI
- Buatlah perencanaan AMI yang komprehensif, termasuk cakupan audit, tim auditor, dan jadwal pelaksanaan.
- Berikan pelatihan dan bimbingan kepada tim auditor untuk memastikan mereka memahami instrumen dan prosedur AMI.
3. Membangun Perencanaan dan Jadwal AMI
- Pilihlah auditor yang memiliki kualifikasi dan pengalaman yang sesuai dengan bidang audit.
- Berikan pelatihan dan bimbingan kepada tim auditor untuk memastikan mereka memahami instrumen dan prosedur AMI.
4. Melakukan AMI Secara Berkala dan Sistematis
- Lakukan AMI secara berkala sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
- Pastikan AMI dilakukan secara sistematis dan terukur, dengan cakupan yang menyeluruh terhadap semua aspek SPMI.
5. Melakukan Monitoring dan Evaluasi AMI
- Lakukan monitoring dan evaluasi terhadap AMI secara berkala.
- Gunakan hasil monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi AMI di masa depan.
Penting untuk diingat bahwa AMI bukanlah proses yang statis, melainkan dinamis dan berkelanjutan. Perguruan tinggi harus terus beradaptasi dan meningkatkan praktik AMI seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pendidikan tinggi.
Sumber:
- SEVIMA. (2024). Peran Penting Audit Mutu Internal (AMI) dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Diakses pada 4 April 2024, dari SEVIMA.com.
- Kemendikbudristek. (2023). Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2024: Perguruan Tinggi Fleksibel Kembangkan Standar Kompetensi Lulusan. Diakses pada 4 April 2024, dari dikti.kemdikbud.go.id.
- Tim Pengembangan SPMI. (2019). Pengertian Audit Mutu Internal. PDF. Diakses pada 4 April 2024, dari IIdikti6.kemdikbud.go.id.